Kesehatan, Trivia

Kelebihan Protein Menyebabkan Asam Urat Tinggi?

kelebihan protein menyebabkan-hero

Protein memang nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh untuk membangun dan memperbaiki jaringan. Tak heran, banyak orang berlomba-lomba mengonsumsi protein dalam jumlah tinggi, terutama bagi mereka yang ingin membentuk otot atau menurunkan berat badan. Namun, tahukah Anda bahwa kelebihan protein justru dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang tak terduga? Alih-alih mendapatkan manfaat optimal, konsumsi protein yang berlebihan justru bisa menjadi bumerang bagi tubuh Anda. Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai efek samping kelebihan protein menyebabkan yang mungkin selama ini Anda abaikan, mulai dari gangguan ringan hingga risiko penyakit serius.

Kebutuhan Asupan Protein Harian

Tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjadi panduan penting untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang tepat, termasuk protein. Kebutuhan protein setiap individu ternyata tidaklah sama, melainkan disesuaikan dengan usia dan jenis kelamin.

Berdasarkan AKG tahun 2019 dari Kementerian Kesehatan RI, inilah rekomendasi asupan protein harian yang perlu Anda perhatikan:

  • Usia 1–6 tahun (anak-anak): 20–25 gram
  • Usia 7–9 tahun (anak-anak): 35–40 gram
  • Remaja: 60–75 gram
  • Dewasa: 50–70 gram
  • Ibu hamil dan menyusui: 70–85 gram

Perlu diingat, angka AKG protein hanya panduan umum. Kebutuhan protein tiap individu berbeda, dipengaruhi tingkat aktivitas dan kondisi kesehatan. Atlet, lansia, dan pasien pemulihan umumnya butuh lebih banyak protein, sementara penderita gangguan ginjal mungkin perlu membatasinya.

Kekurangan protein dalam jangka panjang bisa menimbulkan masalah kesehatan. Beberapa tanda tubuh kekurangan protein antara lain rambut menjadi mudah rontok, lebih sering sakit karena daya tahan tubuh menurun, pemulihan luka yang lambat, hingga kondisi serius seperti malnutrisi atau kwashiorkor.

Untuk memenuhi kebutuhan protein harian, Anda bisa mengonsumsi berbagai sumber makanan kaya protein. Pilihlah sumber protein berkualitas seperti daging tanpa lemak, telur, berbagai jenis kacang, ikan, produk susu seperti keju dan susu, atau mempertimbangkan suplemen protein jika diperlukan, tentunya dengan anjuran tenaga kesehatan.

Bahaya Mengintai di Balik Konsumsi Protein Berlebihan

Protein memang krusial untuk tubuh, namun ‘terlalu banyak’ justru berbalik merugikan. Alih-alih sehat, kelebihan protein dapat memicu serangkaian masalah kesehatan yang patut diwaspadai:

Berat Badan Melonjak

Diet tinggi protein memang populer untuk menurunkan berat badan jangka pendek. Ironisnya, dalam jangka panjang, protein berlebih justru disimpan tubuh sebagai lemak, memicu kenaikan berat badan. Ingat, protein tetap mengandung kalori!

kelebihan protein menyebabkan-ginjal kewalahan

Ginjal Kewalahan

Protein dipecah menjadi asam amino, menghasilkan limbah urea. Ginjal harus bekerja ekstra keras menyaring dan membuang urea ini. Beban berlebih ini dapat merusak ginjal, terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah ginjal.

Napas Tak Sedap & Keton Menumpuk

Diet tinggi protein seringkali rendah karbohidrat, memicu kondisi ketosis. Penumpukan keton ini bukan hanya menyebabkan bau mulut yang tidak sedap, tapi juga berbahaya bagi ginjal.

Tulang Keropos

Kelebihan protein dapat meningkatkan produksi asam dalam tubuh. Asam berlebih ini menghambat penyerapan kalsium oleh tulang, meningkatkan risiko kekurangan kalsium dan masalah tulang seperti osteoporosis.

Jantung Berisiko

Protein hewani, terutama dari daging merah dan jeroan, seringkali kaya lemak jenuh dan kolesterol. Konsumsi berlebihan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke. Radikal bebas yang muncul akibat penumpukan lemak bahkan dikaitkan dengan risiko kanker.

kelebihan protein menyebabkan-asam urat

Asam Urat Naik

Protein hewani juga dapat memicu peningkatan asam urat, terutama karena kandungan lemak dan kolesterolnya yang tinggi. Asam urat tinggi seringkali menjadi komplikasi masalah kesehatan lain. Konsumsi protein hewani berlebihan dapat meningkatkan asupan purin, produksi asam, dan kadar lemak/kolesterol. Kombinasi faktor-faktor ini dapat membebani ginjal dan menyebabkan penumpukan asam urat dalam tubuh, yang meningkatkan risiko terjadinya asam urat tinggi.

Nutrisi Tak Seimbang

Fokus berlebihan pada protein dapat mengorbankan asupan makronutrien lain seperti karbohidrat dan lemak, serta mikronutrien penting. Ketidakseimbangan nutrisi ini dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh.

Penutup

Protein esensial, namun berlebihan justru mudarat. Keseimbangan nutrisi adalah kunci utama kesehatan. Jangan terjebak anggapan protein tinggi selalu optimal; perhatikan sinyal tubuh Anda. Cukupi kebutuhan protein sesuai rekomendasi, imbangi dengan nutrisi lain untuk pola makan seimbang. Asupan protein yang adekuat mendukung kesehatan optimal. Ingatlah, keseimbangan nutrisi adalah kunci menuju kesehatan yang prima.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *