Serba-Serbi Padel Tenis: Olahraga yang Lagi Naik Daun
Olahraga raket memang selalu punya tempat istimewa di hati para pecinta sport, terutama tenis dan badminton yang sudah lebih dulu populer. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul satu cabang olahraga raket baru yang tengah naik daun di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, yaitu padel tenis.
Permainan ini unik karena menggabungkan elemen tenis dan squash, dimainkan di lapangan khusus yang dikelilingi dinding kaca. Dengan peraturan yang sederhana dan gaya bermain yang dinamis, olahraga yang banyak digaungkan para selebritis ini menjadi pilihan menarik untuk semua kalangan, baik pemula maupun atlet berpengalaman.
Apa Itu Padel Tenis?

Padel tenis adalah olahraga raket yang pertama kali dimainkan di Meksiko pada tahun 1969. Permainan ini menggunakan lapangan berukuran lebih kecil dari tenis biasa (10×20 meter) yang dikelilingi dinding kaca. Menariknya, dinding ini bukan hanya pembatas, tetapi juga bagian dari permainan karena bola boleh memantul di kaca dan tetap dianggap sah.
Secara sekilas, padel memang mirip tenis karena menggunakan bola dan raket, serta sistem skor yang sama. Namun, raket padel berbentuk solid tanpa senar, dan bolanya sedikit berbeda karena memiliki tekanan udara lebih rendah, sehingga lajunya lebih lambat. Hal ini membuat permainan lebih mudah diikuti oleh pemula.
Sejarah Singkat Padel Tenis

Padel diciptakan oleh Enrique Corcuera di Meksiko pada tahun 1969. Awalnya, ia membangun lapangan kecil di halaman rumahnya dengan menggunakan dinding sebagai bagian dari permainan. Dari ide sederhana ini, padel menyebar ke Spanyol dan Argentina yang kemudian menjadi pusat perkembangan olahraga ini.
Sejak tahun 1990-an, popularitas padel meningkat pesat di Eropa. Spanyol bahkan menjadikan padel sebagai olahraga kedua terpopuler setelah sepak bola, dengan ribuan lapangan tersebar di seluruh negeri. Kini, olahraga tersebut sudah dimainkan di lebih dari 90 negara dan memiliki asosiasi resmi yang mengatur turnamen internasional.
Perbedaannya dengan Tenis Biasa

Meski banyak orang mengira padel hanyalah versi mini dari tenis, sebenarnya ada beberapa perbedaan penting:
- Lapangan – Lapangan padel berukuran 10×20 meter, lebih kecil dibanding lapangan tenis, dan dikelilingi dinding kaca yang bisa dimanfaatkan dalam permainan.
- Raket – Raket padel tidak memiliki senar, melainkan berbentuk solid dengan lubang-lubang kecil.
- Bola – Bola padel mirip dengan bola tenis, tetapi tekanannya lebih rendah sehingga memantul lebih rendah dan lebih mudah dikontrol.
- Format permainan – Padel hampir selalu dimainkan dalam format ganda (2 lawan 2), sementara tenis bisa dimainkan tunggal atau ganda.
- Durasi dan intensitas – Karena lapangan lebih kecil dan bola lebih lambat, rally dalam padel cenderung lebih panjang dan dinamis.
Perbedaan inilah yang membuat padel lebih mudah diakses oleh berbagai kalangan, termasuk mereka yang merasa tenis biasa terlalu sulit.
Aturan, Peralatan, dan Teknik Dasar

mixed padel match in a green grass padel court indoor behind the net
Permainan padel menggunakan sistem skor yang sama dengan tenis, yaitu 15, 30, 40, dan game. Namun, ada aturan khusus mengenai penggunaan dinding kaca, di mana bola yang memantul ke dinding masih bisa dimainkan selama tidak keluar batas.
Peralatan utama padel:
- Raket padel: berbentuk solid tanpa senar, terbuat dari bahan komposit, dengan permukaan berlubang.
- Bola padel: serupa bola tenis, tetapi dengan tekanan udara lebih rendah.
- Sepatu khusus padel: memiliki grip yang sesuai untuk permukaan lapangan kaca atau sintetis.
Teknik dasar yang umum digunakan:
- Forehand & Backhand: pukulan utama untuk mengembalikan bola.
- Volley: digunakan saat berada di dekat net.
- Smash: pukulan keras untuk menyerang lawan.
- Lob: pukulan melambung untuk memaksa lawan mundur.
- Pemanfaatan dinding: salah satu keunikan padel, karena pemain bisa menggunakan pantulan kaca untuk menyusun strategi.
Karakter permainan padel yang cepat, intens, namun tetap ramah bagi pemula membuat olahraga ini disukai berbagai kalangan usia.
Popularitasnya di Dunia

Padel kini dianggap sebagai olahraga dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Di Spanyol, terdapat lebih dari 20.000 lapangan padel dengan jutaan pemain aktif. Argentina, Italia, Prancis, hingga Uni Emirat Arab juga menjadi negara-negara dengan komunitas padel terbesar.
Turnamen bergengsi seperti World Padel Tour (WPT) semakin memperkuat popularitasnya. Bahkan, banyak atlet tenis profesional tertarik mencoba padel karena sifatnya yang kompetitif sekaligus menyenangkan.
Padel Tenis di Indonesia

Di Indonesia, olahraga ini memang masih relatif baru, tetapi sudah mulai mendapat perhatian. Beberapa kota besar seperti Jakarta, Bali, dan Surabaya telah memiliki lapangan padel dengan komunitas pemain yang berkembang.
Kehadiran klub-klub padel ini membuka peluang besar bagi masyarakat untuk mengenal olahraga baru yang seru dan modern. Tidak menutup kemungkinan, dalam beberapa tahun ke depan, padel akan menjadi salah satu olahraga alternatif populer seperti futsal atau badminton.
Olahraga raket modern ini menawarkan kombinasi kecepatan, strategi, dan keseruan. Dengan lapangan unik yang dikelilingi kaca, raket solid tanpa senar, serta aturan yang lebih sederhana dibanding tenis, padel memberi pengalaman bermain yang berbeda dan menyegarkan.
Bagi kamu yang ingin mencoba olahraga baru selain tenis atau badminton, padel bisa jadi pilihan tepat. Siapapun bisa memainkannya, baik untuk rekreasi maupun kompetisi. Jadi, jangan ragu untuk mencoba padel tenis dan rasakan sendiri serunya!